Air Mata Itu

1 comments
Bismillahirrahmanirrahim.
Masih punya ruangkah untuk aku bertaubat?
Air mata itu masin di lidah, berat di mata.
Namun air mata taubat, air mata merindukan Tuhan, berat nilainya pada akhirat nanti.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah pada hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; [1] seorang pemimpin yang adil, [2] seorang pemuda yang tumbuh dalam [ketaatan] beribadah kepada Allah ta’ala, [3] seorang lelaki yang hatinya bergantung di masjid, [4] dua orang yang saling mencintai karena Allah; mereka berkumpul dan berpisah karena-Nya, [5] seorang lelaki yang diajak oleh seorang perempuan kerkedudukan dan cantik [untuk berzina] akan tetapi dia mengatakan, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah’, [6] seorang yang bersedekah secara sembunyi-sumbunyi sampai-sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, dan [7] seorang yang mengingat Allah di kala sendirian sehingga kedua matanya mengalirkan air mata (menangis).” (HR. Bukhari [629] dan Muslim [1031]).
Air mata tidak menunjukkan kamu lemah..
Crying doesn’t indicate that you’re weak. Since birth it has always been a sign of survival.
Allah dengar rintihanmu. Allah tidak pernah meninggalkanmu.
[kredit]
Seseorang yang bergelumang dengan dosa, berenang di dalam lumpur yang kotor dan jijik, tatkala setitis air mata taubat membasahi pipi, pada saat itu, rahmat Allah terbuka luas untuknya.
Sesungguhnya manusia itu bersikap lupa. Manusia selalu berbuat dosa. Tetapi Allah menyediakan sesuatu bernama taubat.
Menyediakan panduan hidup bernama al-Quran. Kerana Allah lebih mengetahui hamba-hambanya dan membuka jalan bagi menghapus dosa-dosa mereka.
Bertaubatlah bersungguh-sungguh tatkala kamu merasakan Allah sedang menegurmu. Ia memerlukan penyesalan dan berjanjilah pada diri sendiri untuk tidak mengulanginya lagi. Kemudian, istiqamah dan tsabatkan diri.
Mengapa diturun ujian seberat ini
Tatkala dugaan datang satu per satu, dan dunia rasa seperti bermusuhan denganmu, air mata turun menangisi nasib.
Kamu mengeluh dan mengeluh. Allah tahu.
"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat suka mengeluh.Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah," [Al-Ma'arij 70:19-20]
Usah sedih. Allah tidak pernah melupakanmu. Sesungguhnya, Dia lebih dekat daripada urat lehermu.
"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya." [Qaf 50:16]
Menangislah dan bersedihlah seketika. Kemudian, bangkitlah dari kesedihanmu itu. Kamu kuat dan mampu menghadapi ujian itu.
Ujian dan masalah itu tidak akan pernah lari dari hidup kita. Ia sebuah filter Allah untuk menguji sejauh mana kamu cinta akanNya. Renunglah kisah Nabi Ibrahim, diuji dengan ayahnya yang kafir, terpaksa meninggalkan isteri dan anaknya di tengah-tengah padang pasir, Hajar dan Ismail, kemudian diuji lagi oleh Allah untuk menyembelih Ismail. Bagindalah Khalilullah, kekasih Allah.
Ketahuilah ujian itu tidak datang sia-sia. Ia membuatkan manusia yang lupa untuk mendekatkan diri lagi dengan Rabbnya.
Menangis itu bukan aku
Tidak mengerti apakah itu menangis?Jarang-jarang menangis? Tidak "cool "la untuk menangis?
Tatkala membaca ayat-ayat Quran, belajarlah menangis. Pada ayat-ayat azab, ayat-ayat menyembah kepada Allah, ayat-ayat bersyukur, jiwai dan rasailah setiap keadaan-keadaan itu. Tatkala membaca ayat-ayat doa, berdoalah sepenuhnya kepada Allah. Tatkala membaca ayat-ayat gembira, ayat-ayat syurga, berharaplah dan tanamlah niat untuk berusaha menjadi ahli-ahli syurga. Pada ayat-ayat berkisahkan neraka, berkisahkan orang-orang dahulu yang diazab Allah, tanamlah rasa takut, muhasabahkan dirimu. Bacalah Al-Quran dengan hati bagi membentuk hati-hati yang taqwa.
[kredit]
Sedangkan sahabat-sahabat sendiri, yang telah dijanjikan syurga, berasa resah dan dalam ketakutan, memikirkan apakah nasib mereka di akhirat nanti, yang bersimpang hanya pada dua jalan, syurga atau neraka.
Sedangkan Rasulullah sendiri yang tidak pernah membuat dosa, menangis teresak-esak tatkala menyerahkan diri kepada Allah pada malam hari, baginda menjawab, “Apakah aku tidak perlu bersyukur?”
Air mata bukan sekadar jatuh dan hilang. Ia permata di sisi Allah.
Wallahualam.

-hitamputih-


1 comment: